PROYEK PEMBUATAN
TOWER DAN
PEMBUATAN STASIUN RADIO FM
TUGAS ANALISA
PROYEK SISTEM INFORMASI
NIM: NAMA:
1) 11120015 Edwi
Rahayunigtyas
2) 11120016 Ary
Winarwan
3) 11120018 Asep
Udin
4) 11120019 Nurul
Huda
1. Pendahuluan
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi ini, menuntut kami untuk membuat segala sesuatu secara sistematis dan efisien, karena waktu sangat berharga bagi kami, maka beberapa kemajuan teknologi telah diterapkan diberbagai bidang, diantaranya dunia pendidikan, sebab dari sinilah semua kemajuan teknologi itu dikembangkan.
Banyak sekali teknologi yang cepat berkembang di negara kita saat ini. Dengan teknologi yang semakin berkembang dengan pesat inilah yang akan mempermudah dalam pekerjaan yang sistematis dan lebih efisien.
2. Perumusan Masalah
Masalah yang ditangani dari tugas membuat proyek ini adalah penentuan survey lokasi, perizinan dalam membangun sebuah tower, pengerjaan dan alat yang digunakan dalam membuat proyek ini.
3. Tujuan Dalam Membuat Tower Radio
Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas ini adalah :
a. Mahasiswa dapat menganalisa rangkaian sebuah proyek pembuatan tower radio.
b. Apabila mahasiswa sudah meneyelesaikan studinya, bisa membuat sebuah proyek menjadikan alat yang tepat guna yang dapat dipasarkan.
4. Metodologi
Dalam menyelesaikan tugas analisa proyek system informasi ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan Tanah untuk membagun pondasi dan menyiapkan besi untuk merakit tower
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi ini, menuntut kami untuk membuat segala sesuatu secara sistematis dan efisien, karena waktu sangat berharga bagi kami, maka beberapa kemajuan teknologi telah diterapkan diberbagai bidang, diantaranya dunia pendidikan, sebab dari sinilah semua kemajuan teknologi itu dikembangkan.
Banyak sekali teknologi yang cepat berkembang di negara kita saat ini. Dengan teknologi yang semakin berkembang dengan pesat inilah yang akan mempermudah dalam pekerjaan yang sistematis dan lebih efisien.
2. Perumusan Masalah
Masalah yang ditangani dari tugas membuat proyek ini adalah penentuan survey lokasi, perizinan dalam membangun sebuah tower, pengerjaan dan alat yang digunakan dalam membuat proyek ini.
3. Tujuan Dalam Membuat Tower Radio
Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas ini adalah :
a. Mahasiswa dapat menganalisa rangkaian sebuah proyek pembuatan tower radio.
b. Apabila mahasiswa sudah meneyelesaikan studinya, bisa membuat sebuah proyek menjadikan alat yang tepat guna yang dapat dipasarkan.
4. Metodologi
Dalam menyelesaikan tugas analisa proyek system informasi ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan Tanah untuk membagun pondasi dan menyiapkan besi untuk merakit tower
b.
Mempelajari konsep tentang mehanical dan electrica dan pemasangan alat alat
radio dan juga mempelajari konsep tentang mekanisme modulasi FM.
5. Perizinan
Untuk melaksanakan pekerjaan sebuah proyek
pembangunan tower radio yang sudah terncana tidak lupa juga membuat surat-
surat perjanjian kepada Rt,Rw, Lurah, Camat serta yang paling penting kita
harus mensosialisasikan terlebih dahulu adanya pembangunan tower radio kepada
masyarakat sekitarnya, agar bisa di terima oleh masyarakat dilingkungan
tersebut.
Di
bawah Ini
Adalah
Contoh-Contoh
Surat Perizinan
:
A.
Contoh Formulir Perizinan IMB
B .Contoh
Surat Mendirikan Bangunan
C. Contoh Surat Kesanggupan
Surat ini akan di sanggupi oleh pemilik bangunan dan pembuat proyek agar
dalama pengerjaan peroyek tidak menggangu lingkungan sekitarnya.
D.
Contoh Surat Perizinan Lingkungan
Dalam pembangunan
peroyek kita harus membuat surat kesepakatan dengan warga di sekitarnya supaya mereka
dapat menerima adanya pembangunan peroyek yang akan kita kerjakan dan tidak
menggangu kenyamanan warga yang ada di sekitarnya.
·
Perizinan ke PLN
Pengajuan permohonan sambungan baru
dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a) Datang langsung ke Kantor
Pelayanan PLN terdekat dengan domisili/lokasi bangunan yang akan disambung
listriknya dengan membawa :
·
Fotocopy kartu identitas
pemilik/pengguna bangunan (KTP/SIM) yang masih berlaku.
·
Denah/peta lokasi bangunan
(diperlukan untuk memudahkan dalam proses survey lapangan)
·
Surat Kuasa bila pengajuan
permohonan diwakilkan
·
Membayar Biaya Penyambungan
b) Pengajuan permohonan sambungan
baru juga dapat dilakukan melalui saluran telepon Call Center PLN 123
c) Mendaftar / Mengisi formulir
secara online melalui web PLN
Setelah
persyaratan diatas dipenuhi, tahapan berikutnya adalah :
·
Pemberkasan administrasi permohonan
sambungan baru,
·
Survey lapangan untuk mengetahui
secara persis kondisi kelistrikan dilapangan (kondisi teknis, jarak
dengan tiang terdekat, jarak dengan trafo terdekat, dan informasi teknis
lainnya).
·
Calon pelanggan menyelesaikan proses
admistrasi di Kantor PLN. Proses pembayaran biaya penyambungan hanya dapat
dilakukan di Kantor PLN dan atau melalui Bank yang ditunjuk.
·
Menandatangani Surat Perjanjian Jual
Beli Tenaga Listrik (SPJBTL).
·
PLN akan melakukan penyambungan
listrik ke bangunan pelanggan, setelah seluruh proses administrasi
terselesaikan dan secara teknis sudah dapat dilakukan penyambungan.
E. Contoh Formulir Perizinan PLN
1. Data Pelanggan
2. Data Pemohon
F. Contoh Surat Perjanjian Sewa Lokasi
PERJANJIAN SEWA LOKASI
Pada hari ini, _____ Tanggal
_____ Bulan _____ Tahun _____ telah dibuat dan ditandatangani
Perjanjian Sewa Lokasi Pemasangan Tower, oleh dan antara:
1.
Nama
: _____
Jabatan :
_____
Alamat
: _____
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT _____ yang berkedudukan di Jl.
_____ yang selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.
2.
Nama
: _____
Jabatan
: _____
Alamat
: _____
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT _____ , yang berkedudukan
di Jl. _____ , yang selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai
PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak telah sepakat
mengikat diri satu sama lain dalam Perjanjian ini, dengan ketentuan dan
syarat-syarat yang akan diterangkan lebih lanjut dalam Perjanjian ini:
6. Tower
Tower adalah menara yang sturktur
payangganya adalah kakinya sendiri yang tersiri atas 1 kaki (monopole), 3 atau
4 kaki. Tower sangat cocok untuk peyangga antenna seluler dan microwave dalam
jumlah yang banyak karena memerlukan biaya yang lebih murah dan lahan yang
lebih kecil
Berikut ini dimensi lahan untuk tower 4 kaki.
Tabel 3.1 Rekapitulasi pekerjaan
4 kaki
|
|||
Jumlah Beton
|
Pekerja
|
Aproksimasi berat(kuintal)
|
Tinggi Tower(meter)
|
2
|
6
|
200
|
40
|
4
|
8
|
300
|
50
|
6
|
10
|
400
|
60
|
8
|
12
|
400
|
70
|
1)
Bahan Dan Alat
Pembangunan Tower
Pengerjaan proyek tidak akan selesai
apa bila tidak ada bahan dan alat-alat serta orang yang akan megerjakanya
peroyek tersebut.
Spesifikasi
alat-alat pembuatan tower pembuatan tower 50 Meter:
a. Tiang pancang 4 buah
b. Tanah ukuran 5 m x 5m
c. Tiang tower 100 Batang ( / batang 2 Meter )
d. Besi palang 300
batang
e. Mur dan Baut 1000 buah ( 1 sudut siku terdapat 10 mur dan
baut )
Spesifikasi
alat kerja:
a. Tool kit ( seperangkat obeng, tang,alat ukur, kunci pas dan
ring)
b. Mesin Las
c. Alat berat
d. Tambang pengait
e. K3( safety balt, sepatu karet, helm proyek, sarung tangan,
kaca mata safety)
2)
Contoh Gambar Proses Pembuatan Pondasi Tower
Proses
pembuatan pondasi, pemasangan konstruksi tiang pancang dan penyambungan besi besi pipa serta terbetuknya sebuah tower.
A B
C D
E F
G H
7. Pagar
Pagar memegang peranan penting dalam menunjang facktor
keamanan dan akan menjadi pembatas utama area site dengan lingkungan sekitar.
Pagar dibutuhkan pada menara yang berada di tanah dengan jarak antar bangunan
dengan pagar adalah lebih kurang 1 meter
Struktur umum pagar lokasi menara
Pondasi
Dinding
Pagar ringat (kawat atau besi)
Pagar merupakan tipe bangunan ringan
yang didomisili dengan dinding. Konstruksi pondasi untuk pagar berupa pondasi
terusan dengan kolom praktis. Untuk membuat pondasi, tanah lokasi pagar digali
terlebih dahulu dengan kedalaman galian tidak boleh kurang dari 30 cm dan lebar
galian tergantung dengan kepadatan tanah sehinga makin padat tanah maka lebar
galian bisa makin dikurangi
Bahan yang digunakan untuk pondasi
terusan adalah:
-Semen cor dengan tulang
-Batu kali dan semen
-Bahan untuk dinding pagar
-Batu bata
-Batako
-Pengerjaan dinding pagar
-Plester
-Aci
-Cat
8. Pembuatan Pondasi Untuk Ruang shelter
Pondasi merupakan struktur penunjang bagi bangunan
diatasnya, struktur pondasi harus mampu menjadi landasan yang kokoh bagi ruang
perangkat sekalipun tanah disekitarnya labil. Tipe pondasi yang digunakan
tergantung pada kondisi tipe tanah, tipe bangunan selter dan kondisi lingkungan
sekitar
Dalam ilmu ukur dikenal berbagai
macam tipe pondasi tapi yang sering digunakan adalah
Pondasi baut
Pondasi kaki terusan
Pondasi kaki tiang
Pondasi tiang pancang
Pondasi rakit
Pondasi untuk ruang perangkat berupa
kontainer sekaligus menjadi penopang beban keseluruhan ruangan dan isinya yang
kira-kira lebih dari 450 kg/m2 yang biasanya pondasi kontainer ini ditinggikan
dari permukaan dengan tujuan untuk meminimalisir resiko genangan air,
meminimalisir dari gangguan yang bersifat korosit lingkungan sekitas seperti
kotoran hewan, kelembapan udara, dll. dan sekaligus berfungsi sebagai tangga
masuk ke dalam ruang perangkat.
Konteiner diikatkan pada pondasi
dengan menggunakan baut. Ada dua tipe baut yaitu baut mekanik dan baut kimia.
9. Ruang Perangkat (shelter) Atau Ruang Untuk Menyimpan Alat-Alat Radio
Shelter adalah sebagai
tempat yang sifatnya semipermanen untuk menempatkan perangkat-perangkat radio
serta perangkat penunjang lainnya. Shelter atau ruang perangkat berguna untuk
menempatkan dan melindungi perangkat yang rentan terhadap gangguan cuaca dan
kejahatan. Ruang perangkat harus selalu dipantau kondisinya yaitu kondisi suhu
dan kelembapan, kabersihan, dan perangkat keamanan untuk kondisi darurat.
Untuk melaksanakan
fungsinya maka ruang perangkat harus memiliki struktur (pondasi, dinding, dan
atap) yang kokoh untuk mancegah rubuhnya ruangan dan merusak perangkat yang ada
didalamnya.
Ruang perangkat harus terisolasi
dengan baik untuk pemudahan pengendalian lingkungan di dalam ruang dan
meminimalisir kebisingan akibat perangkat.
Tipe ruang perangkat secara umum
adalah bertipe ruangan di dalam bangunan, ruangan berdiding tembok, dan
kontainer yang terbuat dari fiber atau baja.
10. Jalur kabel (tray)
Kabel tray dipasang horiontal pada
jarak lebih kurang 60 cm dari langit-langit yang mengelilingi dinding dalam
shelter kecuali dinding pada pendingin AC, dan kabel tray vertikal dipasang
pada tempat-tempa yang dibutuhkan.
Gambar 3.3 Jalur Kabel Tray
Feeder entry point dibuat dengan melubangi dinding dan
memasang pelat bertulang sebagai jalan masuk kabel
11. Sistem kelistrikan (elektrik)
Sistem ini adalah
sistem utama yang menunjang perangkat radio yang berada di dalam ruang
perangkat dimana fungsi utamanya adalah mendistribusikan daya ke setiap
perangkat elektrik d dalam site. Sistem kelistrikan mencakup antara lain sistem
alarm, sistem pengamanan perangkat, dan sistem pandingin.
Didalam hukum dasar listrik arus
listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu:
DC (Direct current) adalah arus dan
tegangan konstan setiap saat
AC (Alternating current) adalah arus
dan tegangan berupa gelombang sinusoidal dengan frekuensi tertentu.
Pada tegangan AC, bisa diaplikasikan
dengan phasa tunggal dan multi (3 phasa) phasa. Listrik yang dihasilkan pada
PLN dibangkitkan dengan menggunakan sistem 3 phasa dimana masing-masing arusnya
mempunyai perbedaan phasa sebesar 1200 satu sama lain.
Secara umum untuk perumahan biasa
sistem kelistrikan yang digunakan adalah satu phasa, artinya dari jala-jala (
kabel dari tiang PLN) PLN hanya diambil satu kawat berphasa (R, S, atauT). Dari
jala-jala PLN akan masuk ke transformator, kemudian akan ditarik ke KWH meter
pada rumah, dan kemudian ke main distribusi panel (MDP).
MDP memiliki fungsi sebagai pembagi
arus listrik ke sekelomok perangkat. Pada KWH meter terdapat MCB (Miniatur
Circuit Breaker) utama dan pada MDP terdapat sejumlah MCB untuk masing-masing
kelompok perangkat.
Sedangkan untuk industria termasuk
BTS shelter memiliki sitem kelistrikan tiga phasa karena perangkat pada shelter
ada yang menggunakan catuan AC satu phasa (Lampu, AC, dll) dan catuan AC tiga
phasa (rectifier). Daya listrik yang digunakan tidak hanya dari listrik PLN
tetapi juga terdapat generator set sebagai cadangan supplay daya.
11. Sepesifikasi Alat-Alat Radio, Kegunaannya
Dan Contoh Gambarnya
1) Antena
Antena berfungsi
meradiasi dan sekaligus menangkap sinyal radiasi gelombang radio. Antena
dibedakan menjadi dua berdasarkan arah pancaran, yaitu
• Omnidirectional (segala arah). Antena ini meradiasikan gelombang radio yang sama kuat kesegala arah.
• Bidirectional (dua arah). Antena ini meradiasikan gelombang radio yang sama kuat ke hanya dua arah. Dua parameter yang perlu diperhatikan pada antena adalah polarisasi dan penguatannya. Secara sederhana, sebuah antena mempunyai polarisasi vertikal jika antenna tersebut diletakan pada posisi tegak lurus terhadap bumi. Antena dengan polarisasi vertikal akan menghasilkan gelombang radio dengan polarisasi vertikal juga. Selain vertikal, ada pula antenna berpolarisasi horizontal, bila bidang antena berposisi sejajar dengan bumi.
2) Penangkal Petir
Rangkaian jalur
untuk yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi tanpa
merusak benda-benda yang dilewatinya, ada 3 bagian utama pada alat penangkal
petir
a. Batang penangkal petir
b. Kabel konduktor / tembaga
c.
Tempat Pembumian / Pentanahan
3) Exciter
Rangkaian exciter
terdiri dari osilator dan penyangga.
• Osilator
Inti dari sebuah pemancar adalah osilator. Untuk dapat membangun sistem komunikasi yang baik harus dimulai dengan osilator yang dapat bekerja dengan sempurna. Pada system komunikasi, osilator menghasilkan gelombang sinus yang dipakai sebagai sinyal pembawa. Sinyal informasi kemudian ditumpangkan pada sinyal pembawa dengan proses modulasi.
• Penyangga-(Buffer)
Semua jenis osilator membutuhkan penyangga. Penyangga berfungsi untuk menstabilkan frekuensi dan/atau amplitudo osilator akibat dari pembebanan tingkat selanjutnya. Biasanya penyangga terdiri dari 1 atau 2 tingkat penguat transistor yang dibias sebagai kelas A.
Jantung dari pemancar siaran FM terletak pada exciter-nya. Fungsi dari exciter adalah untuk membangkitkan dan memodulasikan gelombang pembawa dengan satu atau lebih input (mono, stereo, SCA) sesuai dengan standar FCC. Gelombang pembawa yang telah dimodulasi kemudian diperkuat oleh wideband amplifier ke level yang dibutuhkan oleh tingkat berikutnya.
• Osilator
Inti dari sebuah pemancar adalah osilator. Untuk dapat membangun sistem komunikasi yang baik harus dimulai dengan osilator yang dapat bekerja dengan sempurna. Pada system komunikasi, osilator menghasilkan gelombang sinus yang dipakai sebagai sinyal pembawa. Sinyal informasi kemudian ditumpangkan pada sinyal pembawa dengan proses modulasi.
• Penyangga-(Buffer)
Semua jenis osilator membutuhkan penyangga. Penyangga berfungsi untuk menstabilkan frekuensi dan/atau amplitudo osilator akibat dari pembebanan tingkat selanjutnya. Biasanya penyangga terdiri dari 1 atau 2 tingkat penguat transistor yang dibias sebagai kelas A.
Jantung dari pemancar siaran FM terletak pada exciter-nya. Fungsi dari exciter adalah untuk membangkitkan dan memodulasikan gelombang pembawa dengan satu atau lebih input (mono, stereo, SCA) sesuai dengan standar FCC. Gelombang pembawa yang telah dimodulasi kemudian diperkuat oleh wideband amplifier ke level yang dibutuhkan oleh tingkat berikutnya.
4) Booster
Penguat daya lebih populer disebut
Booster. Booster adalah alat yang dipasang melekat pada pemancar radio dan
dipergunakan untuk memperkuat daya pancar frekuensi radio ke segala arah yang
ingin dituju. Misalnya, untuk pemancar berkekuatan 25 watt yang hanya
melingkupi satu desa, Booster dipergunakan agar daya pancar menjadi 50 hingga
100 watt sehingga bisa
melingkupi satu kecamatan. Booster umumnya berbentuk kotak kecil yang terkoneksi dengan kabel-ke-pemancar-yang-diperkuatnya.
melingkupi satu kecamatan. Booster umumnya berbentuk kotak kecil yang terkoneksi dengan kabel-ke-pemancar-yang-diperkuatnya.
Penguat daya terbagi dua. Pertama, penguat
daya yang memperkuat sinyal dalam satu siklus penuh, kualitas sinyal paling
baik dan harmonis. Kedua, penguat daya yang hanya memperkuat sinyal input
kurang dari setengah siklusnya dan menghasilkan gelombang yang rusak dengan frekuensi
sama.
5) SaluranTransmisi
Saluran transmisi adalah bagian pengantar daya yang dihasilkan pemancar ke antena.Sebagai pengantar daya, saluran transmisi yang baik tidak akan mengurangi daya yang diantarnya dan juga tidak meradiasi, karena meradiasi adalah tugas antena. Agar transfer daya terjadi secara maksimal, maka saluran transmisi juga harus mempunyai karakteristik impendansi yang sama dangan sumber daya beban. Karakteristik impendansi saluran transmisi yang umum adalah 300 W (kabel pita pada TV hitam putih), 75 W (kabel coaxial pada TV berwarna) dan 50W(kabel coaxial pada=peralatan=radio=amatir).
8. Receiver / Tape
Alat untuk penerimaan sinyal
atau atau gelombang sinyal
9.
10. Sound
Untuk pengolahan suara
11. Microphone
Biasa di gunakan untuk input suara
*Alat
Pendukung Sistem Oprasi Radio
• Power-Meter
Power Meter adalah alat untuk mengukur daya gelombang. Pada saluran transmisi yang tidak sepadan, selain gelombang datang mengalir pula gelombang pantul. Gelombang dating arahnya dari sumber ke beban (dari pemancar ke antena) sedangkan gelombang pantul dari arah yang sebaliknya (dari antena ke pemancar). Biasanya pada Power Meter terdapat dua skala, satu
untuk daya datang dan satu lagi untuk daya pantul. Skala untuk daya pantul lebih kecil dari skala untuk-daya-datang.
• SWR-Meter
SWR Meter atau pengukur perbandingan gelombang tegak digunakan untuk mengukur perbandingan gelombang datang dan gelombang pantul. Sehingga diketahui seberapa sepadan sebuah sumber dengan beban. Prinsip kerja SWR Meter didasari Power Meter. Jika pada suatu pengukuran hanya terdapat Power Meter, maka SWR dapat dihitung dari daya datang (Pf ) dan
daya-pantul-(Pr)-dengan-rumus:
SWR=-(-ÖPf-+-ÖPr-)-(ÖPf---ÖPr).
• Dari rumus tersebut, pada keadaan sepadan ( Pr = O) akan didapat SWR = 1.
• Untuk keadaan yang tidak sepadan akan didapatkan SWR > 1.
• Untuk keadaan yang paling buruk di mana semua daya yang dating dipantulkan kembali ( Pf =Pr ) akan didapatkan SWR = tak terhingga.
• Dummy=Load
Agar daya pancar siaran bisa maksimal tetapi efisien, diperlukan suatu beban yang sudah diketahui impendansinya dengan pasti sebagai acuan yang disebut Dummy Load. Dummy Load bebas dari pengaruh frekuensi dan dapat menangani pembuangan daya pancar yang terlalu besar. Impendansi Dummy Load biasanya 50 atau 75 Ohm. DummyLoad dapat dibuat sendiri dengan
memasang secara paralel beberapa resistor sehingga diperoleh resistansi dan daya yang diinginkan. Memparalelkan beberapa resistor memperkecil induktansi liar dari resistor tersebut. Sebagai contoh, dapat dipakai resistor karbon 300 Ohm/2 watt sebanyak 6 biji yang dihubungkan secara paralel untuk mendapatkan Dummy Load dengan daya 12 watt dan impendansi 50
Agar daya pancar siaran bisa maksimal tetapi efisien, diperlukan suatu beban yang sudah diketahui impendansinya dengan pasti sebagai acuan yang disebut Dummy Load. Dummy Load bebas dari pengaruh frekuensi dan dapat menangani pembuangan daya pancar yang terlalu besar. Impendansi Dummy Load biasanya 50 atau 75 Ohm. DummyLoad dapat dibuat sendiri dengan
memasang secara paralel beberapa resistor sehingga diperoleh resistansi dan daya yang diinginkan. Memparalelkan beberapa resistor memperkecil induktansi liar dari resistor tersebut. Sebagai contoh, dapat dipakai resistor karbon 300 Ohm/2 watt sebanyak 6 biji yang dihubungkan secara paralel untuk mendapatkan Dummy Load dengan daya 12 watt dan impendansi 50
TERIMAKASIH BANYAK ATAS PERHATIANNYA
- Terkini
- Tanggal
- Label
- Pengarang
Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
Tambahkan komentar